Rabu, 15 Mei 2013

TEOLOGI ISLAM

TEOLOGI

Ilmu teologi adalah ilmu yang mempalajari tentang ilmu ketuhanan.

Latar belakang awal munculnya ilmu kalam ini yaitu adanya kaum khawarij yang suka mengkafirkan seseorang karena terlibat dalam dalam tahkim.

Berpindah ke agama mengkafirkan iman, dosa, khalifah.

-          Manfaat mempelajari ilmu kalam adalah mengetahui sejarah islam , mempelajari perbandingan agama, dan aliran-aliran apa saja yang ada di agama islam.

-          Aliran khawarij yaitu berasal dari kharaja, yakhruju yang artinya keluar. Maksudnya keluar dari golongan ali bin abi tahlib. Tokoh dari aliran khawarij ini yaitu abdullah bin wahab.

-          Latar belakang terbentuknya khawarij yaitu karena adanya tahkim.

-          Pemikiran kaum khawarij yaitu orang yang terlibat ddalam perang jamal dan perang shiffin adalah kafir, orang yang berbuat dosa dipilih secara demokratis

-          Dalil nya ada pada surat al-maidah ayat 44.

-          Khawarij ini berdiri pada masa dinasti mu’awiyah khalifah ali.

-          Murji’ah berasal dari kata irji’ menangguhkan.

-          Latar belakang dari murji’ah yaitu karena adanya respon dari pemikiran khawarij yang mengkafirkan.

-          Tokohnya adalahn hasan bin bilal al-muzni

-          Pemikirannya adalah dosa tidak dibalas didunia tapi di akhirat, tidak mau mengkafirkan, keimanan hanya sebatas hati, mereka tidak mementingkan seorang khalifah.

-          Murji’ah terbagi menjadi dua yaitu murji’ah moderat dan ekstrim, yang moderat (amal penting), yang ekstrim (cukup dihati)

-          Suratnya annisa ayat 104.

-          Pada masa khalifah ali bin abi thalib mu’awiyah.

-          Qadariyah berasal dr kata qadr yang artinya kemampuan dan kekuatan. aliran yang mempunyai pemikiran segala sesuatu iperbuatan itu tergantung pada diri sendiri yang mengatur.

-          Latar belakang karena ketidaksenangan dengan pemerintahan umayyah

-          Pada masa khalifah abdul malik bin marwan , umayyah

-          Tokohnya susan, ghailan al-damisqi, hasan al-basri, ma’bad al-jauhani

-          Haditsnya ada pada surat al-mudatsir ayat 38 yang artinya tiap diri manusia bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya

-          Pemikirannya adlah hati dan amal dapat menimbulkan kesadaran bahwamanusia mampu seluruhnya memilh dan menentukan tindakannya sndiri.

-          Jabariyah berasal dari kata jabara yaitu memaksa.

-          Latar belakang muncul sejak zaman sahabat bani umayyah. Ketika para ulama membicarakan masalah qadar dan kekuasaan manusia.

-          Tokohnya ja’ad bin dirham dan disebarkan oleh jahm bin shafwan dari khurasan. Dlm sejarahnya jahm tercata sbg  pendiri aliran jahmiyah dalam kalangan murji’ah.

-          Pada masa pemerintahan bani umayyah.

-          Pokok pemikiran manusia tidak mempunyai kemmpuan untuk mewujudkan perbuatannya, dan tidak memiliki kemampuan untuk memilih. Segala gerak dan perbuatan yg dilakukan manusia pada hakikatnya dr Allah semata. Meskipun demikian manusia ttp mndptkan pahala atau siksa karena perbuatan baik atau jahat yang dilakukannya.

-          Shalaf , berasal dr kata shlaf yg artinya terdahulu.

-          Latar belakangnya, sblm tahun 300 H.

-          Tokohnya , amad bin hambal. Ibnu taimiyah.

-          Pokok pemikiran , menerima masukan segala akal dan wahyu tidak disaring terlebih dahulu.

-          Khalaf , Khalaf  berasal dari kata خلف yang artinya  Masa yang datang sesudah

-          Keluar pada sekitar tahun 300-H.

-          Tokohnya abu al-hasan al asy’ary dan al maturidi

-          Pokok pemikirannya, Tidak membenarkan ajaran taqiyyah, Mempercayai bahwa besok di akhirat orang mu’min dapat melihat Allah SWT sebagaimana dalam firman Allah.

-          Syi’ah , pengikut, term satu faham dlm islam yang meyakini khalifah ke 4 adlh khulafaur rosyidin.

-          Pada tahun ,

-          Latar blkgnya, syi’ah lahir stlh wafatnya rasulullah yaitu pada saat perebutan kekuasaan antara muhajirin dan kaum anshor.

-          Tokohnya, nashr bin muzzaqim, ahmad bin muhammad bin isa al-asy’ary.

Selasa, 14 Mei 2013

MAKALAH ADMINISTRASI

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Sekolah merupakan instansi pendidikan yang berintregitas antara komponen yang satu dengan yang lain. Salah satu komponen pendukung yang penting dalam instansi pendidikan, dalam hal ini sekolah adalah tenaga administrasi. Peran dari tenaga administrasi sekolah sangatlah penting dalam mendukung kesuksesan dan kelancaran tata administrasi sekolah. Di dalam menangani tata adminsitrasi sekolah dibutuhkan suatu keahlian dan kemampuan yang cukup dalam bidang administrasi. Oleh karena itu sumber daya manusia dalam hal ini tenaga administrasi menjadi komponen yang penting dalam suatu sekolah.
Berkenaan dengan hal itu semua, peran dari tenaga dalam hal ini sumber daya manusia di dalam memperlancar tata administrasi sekolah sangatlah penting, serta tidak bisa dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lain. Disamping itu, dibutuhkan suatu keahlian juga keterampilan didalam menangani urusan tata administrasi sekolah tersebut. Maka dari itu sangat diperlukan tenaga tata administrasi yang terampil, handal, serta faham akan job diskripsinya.
Masih kurang dan rendahnya kompetensi yang dimiliki tenaga tata administrasi sekolah menjadi sebuah fenomena yang perlu dituntaskan dengan segera. Karena peran dari tenaga tata adminstrasi di dalam sebuah sekolah diibaratkan sebagai sebuah nyawa yang bergantung pada bentuk fisiknya. Untuk itu penulis akan mengkaji tentang administrasi sekolah dan administrasi kelas.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian administrasi sekolah?
2.      Apa saja tujuan administrasi sekolah?
3.      Apa saja manfaat administrasi sekolah?
4.      Apa saja ruang lingkup administrasi sekolah?
5.      Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan?
6.      Apa pengertian administrasi kelas?
7.      Apa saja ruang lingkup atau cakupan administrasi kelas?
8.      Apa saja fungsi administrasi kelas?
9.      Apa saja faktor yang mempengaruhi administrasi kelas?
10.  Apa saja aspek dalam administrasi kelas?
C.  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian administrasi sekolah
2.      Untuk mengetahui tujuan administrasi sekolah
3.      Untuk mengetahui manfaat administrasi sekolah
4.      Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi sekolah
5.      Untuk mengetahui faktor yang perlu diperhatikan dalam administrasi sekolah
6.      Untuk mengetahui pengertian administrasi kelas
7.      Untuk mengetahui ruang lingkup atau cakupan administrasi kelas
8.      Untuk mengetahui fungsi administrasi kelas
9.      Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi administrasi kelas
10.  Untuk mengetahui aspek dalam administrasi kelas



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Manajemen sekolah
1.    Pengertian Administrasi Sekolah
Istilah manajemen sekolah sering disandingkan dengan istilah administrasi sekolah. Gaffar (1989) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sistematik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang.
Tanpa administrasi tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien. Dalam kerangka inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya manajemen berbasis sekolah, yang memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan guru dalam mengatur pendidikan dan pengajaran, merencanakan, mengorganisasi, mengawasi, mempertanggung jawabkan, mengatur, serta memimpin sumber-sumber daya insani serta barang-barang untuk membantu pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sekolah.
Hasil penelitian Balitbangdikbud (1991) menunjukkan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme pengaturan yaitu sistem sentralisasi dan desentralisasi. Sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan UUSPN 1989 bahwa pendidikan nasional diatur secara terpusat (sentralisasi), namun penyelenggraan satuan dan kegiatan pendidikan dilaksanakan secara tidak terpusat (desentralisasi).
Sedikitnya empat hal yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan desentralisasi berhasil, yaitu (1) peraturan perundang-perundangan yang mengatur desentralisasi pendidikan dari tingkat daerah, provinsi sampai tingkat kelembagaan; (2) pembinaan kemampuan daerah;(3) pembentukan perencanaan unit yang bertanggungjawab untuk menyusun perencanaaan unit yang bertanggung jawab untuk menyusun perencanaan pendidikan, dan (4) perangkat sosial, berupa kesiapan masyarakat setempat untuk menerima dan membantu menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan desentralisasi tersebut.
Dari berbagai argumen kemudian keluarlah istilah manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan terjemahan dari ''school-based management''. Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat.
MBS merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan, yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik.
MBS memberi beberapa keuntungan yaitu:
1.    Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik, orang tua, dan guru;
2.    Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal;
3.    Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru dan iklim sekolah;
4.    Adanya perhatian bersama intuk mengambil keputusan memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancang ulang sekolah,dan perubahan perencanaan ( Fattah,2000)
2.    Tujuan Administrasi Sekolah
Administrasi yang ditandai dengan otonomi sekolah dan perlibatan masyarakat merupakan respon pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul dimasyarakat , bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan, melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibelitas pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah.
3.    Manfaat Administrasi Sekolah
Memberikan keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan dalam menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah. Penyusunan kurikulum  oleh sekolah mendorong guru untuk berinovasi, dengan melakukan eksperimentasi-eksperimentasi dilingkungan sekolahnya. Administrasi sekolah mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah dan memberikan rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan peserta didik dan  masyarakat sekolah. Prestasi peserta didik dapat dimaksimalkan melalui peningkatan partisipasi orang tua, misalnya orang tua dapat mengawasi langsung proses belajar anaknya.
4. Ruang Lingkup Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah memberikan kewenangan penuh kepada pihak sekolah untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi komponen-komponen pendidikan sekolah yang bersangkutan.
Komponen-komponen tersebut meliputi:
1.                                      Administrasi kesiswaan,
(1) Penerimaan Siswa Baru;
(2) Program Bimbingan dan Penyuluhan;
(3) Pengelompokan Belajar Siswa;
(4) Kehadiran Siswa;
(5) Mutasi Siswa;
(6) Papan Statistik Siswa;
(7) Buku Induk Siswa.
2.                                      Administrasi kurikulum,
(1) Modifikasi kurikulum nasional sesuai dengan kemampuan awal dan karakteristik siswa
(2) Menjabarkan kalender pendidikan;
(3) Menyusun jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar;
(4) Mengatur pelaksanaan penyusunan program pengajaran persemester dan
persiapan pelajaran;
(5) Mengatur pelaksanaan penyusunan program kurikuler dan ekstrakurikuler; (6) Mengatur pelaksanaan penilaian;
(7) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas;
(8) Membuat laporan kemajuan belajar siswa;
(9) Mengatur usaha perbaikan dan pengayaa
3.                                      Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan,
(1) Inventarisasi pegawai;
(2) Pengusulan formasi pegawai;
(3) Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi;
   (4) Mengatur usaha kesejahteraan;
   (5) Mengatur pembagian tugas.
4.                                      Administrasi sarana-prasarana,
Manajemen sarana-prasarana sekolah bertugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi kebutuhan dan penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan sumbangan secara optimal pada kegiatan belajar mengajar.
5.                                      Administrasi keuangan (Bendahara),
(1) Otorisator; Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran
 (2) Ordonator; Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan  berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan.
(3) Bendaharawan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
6.                                      Administrasi Humas (hubungan masyarakat)
Untuk menarik simpati masyarakat agar mereka bersedia berpartisipasi memajukan sekolah, perlu dilakukan berbagai hal, antara lain dengan cara memberitahu masyarakat mengenai program-program sekolah, baik program yang telah dilaksanakan, yang sedang dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan.
5. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan
a.    Kewajiban Sekolah
Sekolah dituntut mampu menampilkan pengelolaan sumber daya secara transparan, demokratis, tanpa monopoli, dan bertanggung jawab baik terhadap masyarakat maupun pemerintah, dalm rangka meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap peserta didik.
b.    Kebijakan dan Prioritas Pemerintah
Agar prioritas-prioritas pemerintah (program peningkatan melek huruf dan angka literacy and nimeracy) ,efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan) dilaksanakan oleh sekolah dan semua aktivitas sekolah ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik sehingga dapat belajar dengan baik, pemerintah perlu merumuskan seperangkat pedoman umum tentang pelaksanaan MBS. Pedoman ini terutama untuk menjamin bahwa hasil pendidikan (student outcomes) terevaluasi dengan baik, kebijakan-kebijakan pemerintah dilaksanakan secara efektif, sekolah dioperasikan dalam kerangka yang disetujui pemerintah, dan anggaran dibelanjakan sesuai dengan tujuan.
c.    Peranan Orang Tua dan Masyarakat
Melalui dewan sekolah (school council), orang tua dan masyarakat dapat berpartisipasi dalam berbagai pembuatan keputusan. Besarnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sekolah tersebu, mungkin dapat menimbulkan rancunya kepentingan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah perlumerumuskan bentuk partisipasi (pembagian tugas)setiap unsur secara jelas dan tegas.
d.   Profesionalisme dan Manajerial
Untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan MBS, kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi harus memiliki sifat profesinalisme dan manajerial. Mereka harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang peserta didik dan prinsip-prinsip pendidikan untuk untuk menjamin bahwa segala keputusan dibuat oleh sekolah, didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pendidikan.
e.    Pengembangan Profesi
              Agar sekolah dapat mengambil manfaat yang ditawarkan MBS, perlu dikembangkan adanya pusat pengembangan profesi, yang berfungsi sebagai penyedia jasa pelatihan bagi tenaga pendidikan untuk MBS.

B.  Administrasi kelas
1.    Pengertian Administrasi Kelas
Administrasi kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Atau dapat dikatakan bahwa manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar, mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen 1996).
Konsep dasar yang perludicermati dalam manajemen kelas adalah penempatan individu, kelompok, sekolah dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Aktivitas guru yang terpenting adalah memanaj, mengorganisir, dan mengkoordinasikan segala aktivitas peserta didik menuju tujuan pembelajaran. Mengelola kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas.

2.    Ruang Lingkup Administrasi kelas
·      Pengaturan Orang (Siswa)
Pengaturan orang atau siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya.
·       Pengaturan Fasilitas
Pengaturan fasilitas adalah kegiatan pengaturan fisik kelas sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya didalam kelasdan siswa merasa nyaman, senang, aman serta belajar dengan baik

3.    Tujuan Administrasi kelas
Administrasi kelas pada umumnya untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam pencapaian tujuan belajar.
Ketercapaian tujuan pengelolaan kelas seperti dikemukakan oleh a.c.wragg dapat dilihat dari:
·           Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari guru.
·           Mereka akan bekerja dengan rajin dan penih konsentrasi dalam melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya.

Adapun indikator keberhasilan dalam pengelolaan kelas adalah:
  • Mewujudkan situasi dan kondisi belajar mengajar yang kondusif (tertib, lancar, berdisiplin dan bergairah)
  • Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa (Alam S : 2003).

4. Faktor yang mempengaruhi Administrasi kelas
a. Kondisi fisik
·      Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
·      Pengaturan tempat duduk
·      Ventilasi dan pengaturan cahaya
·      Pengaturan penyimpanan barang-barang.
b. Kondisi Sosio-Emosional
·      Tipe kepemimpinan.
·      Sikap guru.
·      Suara guru
·      Pembinaan hubungan baik (raport)
c. Kondisi Organisasional
Dengan kegiatan rutin yang secara organisasional telah diatur secara jelasdan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Kegiatan rutinitas tersebut antara lain:
·                 Pergantian pelajaran
·                 Guru berhalangan hadir
·                 Masalah antar siswa
·                 Upacara bendera
·                 Kegiatan lain.

5. Aspek dalam Administrasi kelas
Aspek- aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif. (Maman Rachman :1999)
Secara lebih terperinci kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan guru dalam memanajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen kelas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas adalah:
·         Mengecek kehadiran sisiwa.
·         Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan tersebut.
·         pendistribusian bahan dan alat secara adil dan proporsional kepada setiap siswa untuk melakukan praktik atau menggunakan alat dan bahan dalam proses belajarnya.
·         Mengumpulkan informasi dari siswa.
·         Mencatat data-data siswa yang menyangkut individu maupun maupun pekerjaan.
·         Pemeliharaan arsip tentang kegiatan dalam kelas sebagai tanggungjawab bersama sehingga dapat memberikan informasi baik bagi guru maupun bagi siswa.
·         Menyampaikan materi pelajaran.
·         Memberikan tugas/PR.

6. Fungsi Administrasi kelas
·      Merencanakan
Merencanakan dalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih dimasa depan.
·                            Mengorganisasikan
     Mengorganisasikan berarti: (1) menetukan sumberdaya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisai (2) mampu membawa organisasi pada tujuan, (3) menugaskan seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu, (4) mendelegasikan wewenang kepada individu yang behubungan dengan keleluwasaan melaksanakantugas.
·      Memimpin
·      Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang direncanakan.



























BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Istilah manajemen sekolah acap kali disandingkan dengan istilah administrasi sekolah. Gaffar(1989) mengemukakan bahwa manajemen  pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sistematik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Hasil penelitian Balitbangdikbud (1991) menunjukkan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Istilah manajemen berbasis sekolah merupakan terjemahan dari ''school-based management''. Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mepertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat.
Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.

DAFTAR PUSTAKA